Preview

Hai, selamat datang di Neng Vina! Di blog ini kamu akan menemukan tulisan seputar kehidupan dan pengembangan diri. Barang kali kamu tidak akan merasa sendirian setelah membaca tulisanku. Enjoy my blog! 🧁

Agar Tidak Mudah Baperan

Ketika kita terlalu sensitif
KADANG suka bingung, kapan harus meminta maaf? Sering kali menyalahkan diri sendiri atas setiap masalah yang terjadi. Kadang suka merasa lelah karena harus melulu meminta maaf atas sesuatu yang sebetulnya hanya terjadi dalam pikiran. Padahal, yang terjadi pada realitas tidak selaras dengan pikiran.

Entah kenapa, tetapi aku lumayan punya sensitivitas tinggi. Sehingga dapat merasakan perubahan sikap seseorang sekecil apa pun. Sebetulnya ini bagus karena aku bisa peka dengan keadaan sekitar. Namun, karena aku tidak bisa mengendalikannya dengan baik, alhasil jadi mudah terbawa perasaan alias baper.

Iya. Aku adalah orang yang mudah baper, tetapi sulit untuk move on. Hal ini masih menjadi PR paling sulit. Aku harus mengubah pola pikir, betapa tidak semua hal terjadi disebabkan atau ditujukan kepadaku. Sekilas menang terkesan over confidence, padahal gue siapa, sih, kok sampai semua orang nyenggol perasaan gue?

Agar Tidak Mudah Baperan karena Terlalu Sensitif

Ada seseorang dengan karakter yang mudah baperan, terbawa perasaan terhadap situasi emosional. Ada juga seseorang yang mudah sekali tersinggung, meskipun pemicunya bukan disebabkan olehnya. Orang-orang baperan dan mudah tersinggung dikenal dengan Highly Sensitive Person (HSP). 

HSP pertama kali dikenalkan oleh Elaine Aron, seorang psikolog asal Amerika. Dalam situs web The Highly Sensitive Person, HSP adalah orang yang memiliki sensitivitas tinggi. HSP bukan gangguan mental, melainkan sifat yang normal. Sebab, HSP menempati populasi sebanyak 15—20%. Seorang ahli biologi pun menyebut, HSP merupakan sifat bawaan.

Highly Sensitive Person biasanya kewalahan dengan tugas yang banyak. Kurang nyaman dengan lampu terang, suara sirene, bau/aroma tajam, dan kain kasar. Seseorang dengan HSP, akan mencari privasi dengan pergi ke kamar dengan lampu gelap atau tempat lain untuk menghindar dari sebuah situasi.

Memiliki perasaan sensitif tentunya merupakan sebuah kelebihan karena kita punya kepekaan dan empati. Kelebihan ini akan membuat kita lebih mudah dalam bersosialisasi. Ketimbang sama sekali tidak memiliki sensitivitas, terkesan tidak peduli dan terlalu cuek dengan keadaan sekitar. Namun, akan selalu ada kekurangan di samping kelebihan, kan?

Jika semua situasi dibawa sensitif, akan membuat kita mudah baper dan mudah tersinggung. Tentunya hal ini bukan hanya menimbulkan ketidaknyamanan orang lain, melainkan diri kita sendiri juga. Artinya, kita harus bisa mengendalikan kelebihan agar dapat meminimalisir kekurangan. Ini dia cara agar tidak mudah baperan.

Agar tidak mudah baperan

1. Fokus pada Otoritas

Agar tidak mudah baperan, hal pertama yang harus kita tentukan adalah prioritas. Hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan dan kebutuhan kita. Jika sudah ditentukan, selanjutnya kita harus fokus terhadap prioritas tersebut. Abaikan segala asumsi atau omongan orang lain tentang kita di luar prioritas tersebut. Adanya prioritas membantu kita membatasi apa yang perlu dipikirkan dan tidak perlu.

Sering kali kita memikirkan asumsi orang lain yang membuat kita sakit hati. Dan, kalau ditelisik, sebetulnya asumsi orang kebanyakan tidak penting-penting amat, tidak sesuai dengan prioritas kita. Namun, karena kita merespons asumsi tersebut Dengan memikirkan dan menyinggung emosi. Alhasil, kita jadi mudah terbawa perasaan ataupun tersinggung.

Jika begitu, perasaan tersebut akan membuat perasaan tidak nyaman. Sulit untuk berinteraksi dan bersosialisasi. Bahkan, suasana yang tadinya baik-baik saja langsung berubah hanya karena asumsi yang belum pasti. Oleh karena itu, kita perlu menentukan prioritas supaya tidak menyebabkan overthinking. Memilah asumsi atau perkataan yang penting dan bermanfaat untuk diri kita.

Kita juga perlu membedakan kritikan membangun atau menjatuhkan. Untuk bisa berkembang, kita memang memerlukan kritik. Akan tetapi, diperhatikan kembali, kritik tersebut membuat kita jadi belajar atau justru tidak sesuai dengan kebutuhan kita?

2. Berpikir Positif 

Hal yang membuat kita mudah baperan dan tersinggung biasanya dipicu oleh pikiran negatif. Seperti dalam merespons asumsi orang terhadap kita. Misal, ketika kita menyapa teman lama di supermarket. Namun, dia tidak menyapa balik. Ketika kita merespons dengan pikiran negatif, tentu akan menstimulus emosi negatif, alhasil jadi tersinggung.

Atau dalam kasus lain. Ketika ada lawan jenis yang baik dan perhatian dengan kita. Kemudian kita berpikir bahwa dia memiliki perasaan spesial dengan kita. Tanpa disadari, bisa jadi emosi kita dimanipulasi oleh pikiran sendiri. Sebab, dia perhatian, ya, karena memang dasarnya baik bukan karena suka. Alhasil, jadi mudah baperan.

Nah, artinya kita perlu memahami bahwa reaksi orang yang tampaknya kurang menyenangkan akan selalu punya alasan. Bisa jadi teman yang tidak menyapa kita balik, lupa dengan diri kita atau ada urgensi lain. Dan, perhatian bukan berarti dia mencintai kita. Hidup ini terlalu sempit jika semua hal melulu tentang kita. Ada kalanya kita perlu bersikap biasa saja.

3. Sibuk dengan Kegiatan Positif

Selain berpikir positif, agar tidak mudah baperan kita perlu kesibukan Positif. Hal ini dapat membuat kita tidak mudah terdistraksi dengan situasi tertentu yang memicu respons kita. Pikiran positif tentu perlu diimbangi dengan kegiatan positif, sehingga hidup lebih produktif. Tidak ada waktu bagi kita untuk mengurus asumsi orang yang tidak sesuai dengan kebutuhan kita.

Daripada menghabiskan waktu dengan overthinking terkait reaksi/tindakan orang lain terhadap diri kita. Hidup akan jauh lebih bermakna jika digunakan untuk fokus pada pikiran dan kegiatan positif. Sibuk dengan kegiatan positif pun dapat meminimalisir pikiran negatif.

Jika kita terlalu sering merenung dan berkhayal, hal ini akan membuat kita makin baper dan tersinggung. Itu pun kalau dipikirkan adalah kepastian, kalau tidak pasti tentunya perasaan kita dimanipulasi oleh pikiran kita. Kita harus berpikir lebih dulu sebelum bertindak atau merespon sesuatu.

Mengatur pola pikir
AGAR tidak mudah baperan pada akhirnya akan lebih teratasi ketika kita melakukan validasi. Validasi terhadap perasaan terlalu sensitif yang kita punya. Kemudian menerima terlebih dahulu terkait sifat terlalu baperan dan/atau mudah tersinggung yang kita miliki. Ini adalah langkah awal paling penting.

Setelah melakukan validasi dan menerima, selanjutnya adalah mengendalikan pola pikir. Pola pikir amat menentukan tindakan dan sikap kita. Dan, tindakan tersebut memengaruhi emosi kita. Kita harus lebih bijaksana lagi dalam merespons situasi yang terjadi.

Apakah masalah di sekitar terjadi karena kita? Apakah perubahan sifat seseorang terjadi karena kesalahan kita? Apakah perhatian seseorang karena menyukai kita? Pertanyaan seperti ini perlu dianalisis lebih dulu sebelum melakukan respons dan bertindak. .

Kalau pertanyaan itu jawabannya tidak, ya, kita tidak usah terlalu jauh menanggapinya. Jika masih ragu, kita bisa melakukan validasi langsung terhadap orang yang bersangkutan. Dengan catatan kita siap menerima jawabannya. Jadi, agar tidak mudah baperan, yuk, mulai manajemen pola pikir!


Referensi
  • The Highly Sensitive Person - https://hsperson.com/
  • Gampang Merasa Sensitif? Ini Tips Mengatasinya - https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/gampang-merasa-sensitif-ini-tips-mengatasinya?
  • Menghilangkan Sifat Terlalu Sensitif dan Baperan - Kanal YouTube Satu Persen 
  • Cara Agar Tidak Mudah Baper dan Tersinggung - Kanal YouTube Salam Inspirasi

5 komentar

  1. Sepakat, ga perlu baperan deh, yang rugi juga diri sendiri sih ini nantinya, ya jadi positif thinking aja deh, capek kalau gampang baperan tuh menurutku

    BalasHapus
  2. Baper itu identik dengan perempuan yaa..mungkin karena perempuan lebih mengedepankan emosi dan perasaan dibandingkan logika. Tapi kalau mengikuti tips di atas sepertinya bisa mengatasi problem baperan ini.

    BalasHapus
  3. Bisa dipraktekkin nih kakvin.. kadang2 bingung juga apalagi kalau cewek terlalu baperan gimana nyikapinya, tapi dari tips di atas bisa dicoba yaa

    BalasHapus
  4. Orang dengan Highly Sensitive Person berat juga ya. Aku punya temen dengan HSP, ya salah satu cara yang dia lakukan emang dengan postink aka positive thinking. Kalau nggak gitu nanti bisa kambuh sakitnya. Sibukkan dengan hal-hal positif juga cara paling ampuh emang.

    BalasHapus
  5. Bacaan bermutu bagi orang yang mudah baper, tetapi sulit untuk move on. Semoga kian banyak yang terinspirasi dengan artikel ini Kak Vin..

    BalasHapus