About Me

HAI, perhatianku saat ini sepenuhnya hanya untuk blog Neng Vina. Ya, sebelumnya aku punya blog di Sudut Pandang Vina. Itu adalah blog pertama. Semua perjuangan dan perjalanan aku nge-blog bermula di sana. Namun, aku punya alasan untuk enggak lagi melanjutkan perjalanan di sana. Aku memilih fokus di blog ini, Neng Vina

Sementara orang-orang mengatakan, “Apa enggak sayang?”

Sayang, aku sayang banget sama blog Sudut Pandang Vina. Siapa yang tega meninggalkan tempat bersejarah dan berperan sebagai saksi pengorbanan? Namun, hidup itu pilihan, ya? Enggak ada pilihan yang mudah, akan selalu ada risiko dan konsekuensinya. Orang lain mungkin akan menyayangkan, tetapi lebih amat disayangkan lagi kalau punya dua blog yang enggak konsisten. Sebagai pemula, punya dua blog itu ternyata susah.

Ketika memutuskan untuk memiliki dan mengurus blog, aku mulai menentukan niche blog. Aku suka mempelajari bagaimanakah kehidupan berjalan. Kehidupan itu banyak misterinya. Manusia enggak bisa menebak bagaimana alur hidup melaju. Kita sebagai manusia hanya bisa menghadapi saja.

Dalam menghadapi apa-apa yang terjadi dalam kehidupan, enggak lepas dari tindakan, sikap, dan pemikiran kita. Ketiga hal tersebut serta-merta terbangun dari pengalaman di masa lalu dan lingkungan. Karakter manusia terbentuk dari bagaimana manusia itu menjalani setiap fase kehidupan. Bahkan, akan menentukan perspektifnya dan pandangan seseorang dalam menilai sesuatu.

Banyak elemen dalam kehidupan yang bisa dibahas. Mulai dari manusiamya, lingkungan, karakter dan pemikiran, pengembangan diri. Memahami kehidupan itu butuh skill. Skill itu dipelajari dan didalami. Artinya, kehidupan juga ibarat sekolah, tempat belajar. Belajar soal kehidupan bukan hanya mencari inspirasi dari orang baik, kita perlu belajar dari kesalahan, baik pengalaman diri sendiri maupun orang lain.

Ada alasan personal lain yang akhirnya belakangan ini baru kusadari kenapa memilih niche pengembangan diri. Hampir semua tulisan aku punya korelasi dengan apa yang telah kulalui di masa lalu. Aku berpikir, untuk apa menjadikan masa lalu pahit jadi hal kelam yang hanya akan membusuk dan berbau di kotak dalam rubanah? sementara, aku bisa menuliskannya dengan berbagi tip dan trik, beropini, memberi sumber data. Dengan begitu membantu aku berdamai dengan kehidupanku sendiri.

Sebabnya pun memutuskan aku untuk memilih nama blog Neng Vina. Di sebuah komunitas blog, ada seorang teman Sekaligus bloger yang kerap menyapaku dengan sebutan Neng Vina—padahal aku orang Jawa. Namun, aku sangat menyukai sapaan tersebut. Kemudian saat berpikir akan bikin blog baru dengan nama Neng Vina?

Bukan hanya itu. Beberapa saat kemudian baru kusadari Neng Vina punya makna yang dalam untuk aku secara personal. Mendiang ibuku memiliki nama Neng Mufarocha. Sebagian besar hidupku, dihabiskan belajar dari ibuku. Aku dan ibuku telah melalui berbagai masa hidup bersama. Sampai ibuku mengembuskan napas terakhir, ibu meninggalkan banyak pelajaran yang hidup yang ingin ku bagikan di blog Neng Vina.

Ya, Neng Vina adalah orang. Neng ibuku, Vina aku. Aku yakin ini bukan sebuah kebetulan. Blog Neng Vina hadir sebagai bentuk aku telah berdamai dsn menerima apa-apa yang terjadi dalam hidupku. Harapannya Blog Neng Vina hadir untuk membantu orang lain menghadapi Kehidupan. Bahwa mereka enggak sendiri, semua orang punya masalah.

KENALIN, nama aku Yuvina Zaharany biasa dipanggil Vina. Aku lahir dan besar di kota tapis berseri. Lahir pada tahun 1999, ya, aku adalah generasi Z. Sebetulnya aku adalah perempuan yang enggak Percaya diri, tetapi karena punya dorongan kuat untuk menulis, justru menulis jadi kegiatan meningkatkan kepercayaan diri aku.

 Banyak hal yang bikin aku enggak percaya diri. Salah satunya karena aku enggak kuliah. Ketika teman-temanku sudah kuliah dan wisuda, sementara aku sibuk enggak Percaya diri. Sadar kalau hanya membuang-buang waktu, aku mulai menulis dan akhirnya mengenal blog lebih dalam lagi.

Blog jadi saksi kalau aku telah memulihkan rasa Percaya diri pernah hilang. Blog membuktikan bahwa aku bisa jadi perempuan yang punya value meskipun enggak kuliah. Blog memberikan aku kesempatan untuk memiliki cita-cita di dunia kepenulisan. Blog memberikan aku jalan untuk mempelajari banyak hal hanya dengan riset dan membaca. Blog menyadarkan aku bahwa aku berguna, aku enggak sebodoh itu, aku bisa produktif.

Aku mengenal blog dari komunitas ODOP. Komunitas yang berjasa besar menolong aku dari ketakutan akan masa depan di dunia kepenulisan. Komunitas ODOP mengoneksikan aku dengan orang-orang baru yang hebat. Dari orang-orang itu aku mengikut komunitas lain yang membantu aku menemukan skill lain. Komunitas ODOP dan blog adalah jalan pembuka untuk hal-hal baik.

Kalau kamu mengunjungi dan membaca artikel blog Neng Vina. Hai, aku sangat berterima kasih! Semoga bermanfaat untuk kamu. <3